Semarang, Jawa Tengah: Hari Keempat kunjungan ke Jawa Timur dan Jawa Tengah, Senin (21/8), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan kuliah umum di dua universitas di Semarang, yaitu Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes). Di Undip, AHY memenuhi undangan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Undip, sementara di Unnes AHY berbicara di hadapan sekitar 4000 mahasiswa.
Di Undip, AHY memberikan kuliah umum dengan tema “Menyiapkan Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas 2045″, sementara di Unnes AHY diundang untuk menghadiri acara Jambore Bidikmisi dan Kuliah Umum dengan tema “Mengembangkan Karakter dan Prestasi Internasional Mahasiswa Unnes dalam Membangun Daya Saing Bangsa”.
Kepada para mahasiswa yang sangat antusias mendengarkan kuliah umum itu, AHY menyemangati mereka untuk tidak putus asa berjuang meraih cita-cita yang mereka impikan. Tidak ada cara yang mudah untuk meraih cita-cita yang besar. Ada kalanya berhasil, namun ada juga masa-masa penuh kegagalan. Pada saat gagal itulah dibutuhkan mental yang kuat untuk segera bangkit dan kembali berjuang.
AHY sering berinteraksi dengan para peserta, dari menanyakan pengetahuan mereka tentang evolusi alat komunikasi, hingga sesekali bernostalgia tentang perbedaan tantangan yang dihadapi generasinya dan generasi sekarang. Kuliah umum di Undip pun ditutup dengan bertukar cinderamata dengan jajaran BEM Undip diikuti dengan sesi foto bersama dengan para mahasiswa yang terlihat semangat menantikan sesi foto bersama ini. Dengan ponsel mereka masing-masing, momen langka bagi mereka ini diabadikan dengan selfie.
Selesai dari Undip, AHY langsung bertolak menuju kampus Unnes. Di sana Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute ini sudah ditunggu oleh sekitar 4000 mahasiswa untuk memberikan kuliah tamu kepada ribuan mahasiswa yang sudah siap menyambut kedatangan Direktur Eksekutif The Yudhoyono itu. Kuliah umum berlangsung akrab, santai, namun tetap serius. AHY duduk lesehan bersama para mahasiswa, dosen, dan petinggi Unnes. Rektor Unnes, Prof. Dr. Fathur Rokhman yang berhalangan hadir karena sedang berada di Merauke, menyambut hangat kedatangan AHY melalui video yang diputarkan saat acara.
Sambil sesekali bersenda gurau dengan para mahasiswa, AHY menyampaikan bahwa tantangan yang akan selalu berubah membuat generasi muda kini harus mengembangkan karakter dan prestasi internasional dalam membangun daya saing bangsa.
“Bayangkan, dalam 28 tahun lagi, adik-adik akan berada dalam usia produktif untuk memimpin bangsa ini, dengan segala perubahan dan tantangan yang ada. Oleh karena itu, kalian semua harus menyiapkan diri untuk menyambut tantangan tersebut dan membawa bangsa kita menjadi bangsa yang maju dan mendunia,” ujar AHY.
AHY juga menjelaskan bahwa institute yang dipimpinnya itu dibentuk untuk menyiapkan kader-kader pemimpin masa depan. Untuk menyambut Indonesia yang akan genap berusia 100 tahun di tahun 2045, TYI berupaya untuk menyiapkan generasi unggul yang memiliki 3 aspek, yaitu intellectual capacity and curiosity, karakter dan integritas yang baik, serta pembinaan yang efektif. Tiga hal inilah yang harus dimiliki calon kader pemimpin masa depan, yang tidak hanya memiliki kepintaran intelektual, tetapi juga kepintaran emosional.