Hari ini (14/4), Duta Besar Australia untuk Indonesia, H.E Gary Quinlan bertemu Presiden ke-6 Republik Indonesia sekaligus Chairman The Yudhoyono Institute, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat.
Dalam pertemuan kurang lebih satu jam tersebut, Dubes Quinlan menyampaikan bahwa ia hendak berpamitan langsung kepada SBY, karena besok akan kembali ke Australia setelah menuntaskan tugasnya di Indonesia. Ia pun berterimakasih atas dukungan SBY selama masa penugasannya di Jakarta. Dubes Quinlan menyampaikan bahwa kontribusi SBY hingga saat ini, khususnya pada saat memimpin Indonesia sangat besar untuk terciptanya demokrasi dan hubungan yang baik terjalin antara Indonesia dan Australia.
Dalam kesempatan itu, SBY pun menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Dubes Quinlan selama ini untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Australia. Ia pun menyampaikan agar hubungan bilateral yang sudah baik dan kuat ini dapat dilanjutkan oleh Dubes Australia selanjutnya. Menurut pengamatan SBY, tahun-tahun terakhir ini telah dapat diraih capaian-capaian baru dalam kerjasama dan kemitraan antara Indonesia dan Australia. Hal ini positif karena sebagai mitra strategis harus terus dibangun agenda kerjasama yang baru yang menguntungkan kedua bangsa.
Selain itu, sempat dibahas juga isu-isu geopolitik di kawasan Indo-Pasifik, ketegangan di Laut Cina Selatan dan Taiwan, Myanmar, serta hubungan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. SBY menyebutkan bahwa salah satu agenda yang dapat diambil oleh AS dan Tiongkok adalah kerjasama dalam isu perubahan iklim. Ketika secara politik, keamanan dan bahkan perdagangan, hubungan kedua negara tersebut memiliki permasalahan dan ketegangan, menurut SBY kerjasama di bidang perubahan iklimlah peluang baik yang tersedia.
Dalam pertemuan tadi, SBY didampingi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Director The Yudhoyono Institute Mira Permatasari. Sedangkan Dubes Quinlan didampingi oleh Acting First Secretary Ashley Jenkins dan Second Secretary Ashton Papazahariakis.
Dalam pertemuan tersebut, AHY juga memberikan apresiasi atas makin kuatnya hubungan bilateral dan kemitraan antara Indonesia dan Australia. Sebagai contoh, AHY menyebut terjadinya peningkatan kerjasama di bidang ekonomi yang tentu menjadi kepentingan kedua negara. Lebih lanjut AHY berpendapat bahwa kerjasama bilateral untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi perlu terus dibangun secara bilateral. Selanjutnya, Dubes Quinlan dan AHY bertukar pikiran tentang perkembangan regional dan global, termasuk terjadinya regresi demokrasi di berbagai belahan dunia.
Teruslah berkarya untuk bangsa dan negara pak, the old soldier never die, saat ini bangsa kita merasa kehilangan tokoh panutan, keretakan tipis akibat primodialisme semakin ketara apabila kita mengikuti sosmed sangat miris…
Kami mohon teruslah berkarya untuk bangsa dan negara pak, the old soldier never die, saat ini bangsa kita merasa kehilangan tokoh panutan, keretakan tipis akibat primodialisme semakin ketara apabila kita mengikuti sosmed sangat miris…