Jakarta – Presiden ke-6 RI sekaligus Pendiri The Yudhoyono Institute Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi sikap resmi Tiongkok yang turut berperan secara konstruktif dalam membantu meredam ketegangan konflik dan proses perdamaian atas krisis yang terjadi antara Ukraina dan Rusia.
Hal ini disampaikan SBY saat menerima Courtesy Call dari Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia yang baru Lu Kang, didampingi jajarannya Wakil Direktur Bagian Politik Kedutaan Besar RRT untuk Indonesia Zang Liang, dan Atase bagian Politik Kedutaan Besar RRT untuk Indonesia Qian Shennan, pada Rabu (6/4) pagi, di kediaman pribadi SBY di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Selain SBY, turut hadir Direktur The Yudhoyono Institute Mira Permatasari, serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam perbincangannya dengan PM Inggris Boris Johnson beberapa waktu lalu, Presiden Xi Jinping mengatakan bahwa Tiongkok akan terus berperan secara konstruktif dalam menciptakan perdamaian di Ukraina.
Atas pernyataan Presiden Xi tersebut, SBY mengatakan bahwa pernyataan Presiden Xi tersebut sangat diperlukan. “Saya berharap agar dunia bisa berperan secara konstruktif untuk mengembalikan situasi damai di Eropa, khususnya di Ukraina,” tutur SBY. Lebih lanjut SBY mengatakan sebagai pemimpin negara besar, Presiden Xi Jinping bisa mengambil prakarsa dan aksi nyata untuk melakukan cessation of war agar tragedi kemanusiaan yang terjadi di Ukraina bisa segera dihentikan.
SBY juga berharap jika Presiden Xi Jinping bersama Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), dan para pemimpin dunia yang lain bisa menghadirkan solusi melalui dialog dan proses politik.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang juga hadir dalam Courtesy Call tersebut, turut menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Tiongkok yang telah mengambil sikap yang jelas dalam konflik antara Ukraina dan Rusia.
“Tiongkok merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, juga kekuatan ekonomi terbesar ke-2 dunia, maka Tiongkok penting. Sangat penting bagi kami untuk mengetahui apakah Tiongkok mengambil sikap yang jelas atau tidak. Oleh karena itu, posisi Tiongkok menjadi penting bagi semua pihak,” kata AHY.
Atas Courtesy Call-nya kepada Presiden ke-6 RI SBY dan Ketua Umum Partai Demokrat AHY, Duta Besar Lu Kang berharap hubungan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia dapat terus terjalin.
“Saya sangat percaya bahwa hubungan bilateral antara Tiongkok dan Indonesia tidak hanya menguntungkan masyarakat kedua negara tetapi juga bagi Kawasan,” tutur Duta Besar Lu Kang.
Tidak hanya itu, Duta Besar Lu Kang juga berharap Presiden ke-6 RI SBY dapat berkunjung kembali ke Tiongkok setelah Covid-19 berakhir dan situasi membaik. (bcr)