Oleh: Firmanda Taufiq
Bentrokan berdarah pecah antara pasukan keamanan Israel dan warga Palestina yang tengah berada di kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Jerusalem. Insiden tersebut terjadi pada Jumat (7/5/2021) dan menyebabkan sekitar 180 orang warga Palestina terluka. Ketegangan di Jerusalem terjadi beberapa pekan terakhir dikarenakan warga Palestina melakukan protes atas pembatasan akses yang dilakukan oleh pihak Israel ke beberapa bagian Kota Tua di masa bulan Ramadhan ini. Bentrokan yang terjadi pasca pihak berwenang mengusir beberapa keluarga Palestina dari rumah mereka agar tempatnya diberikan kepada pemukim baru Israel.
Sungguh miris, situasi tersebut seharusnya tidak terjadi, apalagi ditengah kondisi Ramadhan. Ketika para masyarakat Muslim Palestina tengah beribadah sholat tarawih. Namun, mereka terganggu karena bentrokan berdarah tersebut. Dalam persoalan ini, Amerika Serikat menyerukan untuk menurunkan ketegangan dan menyatakan tindakan penggusuran yang dilakukan oleh pihak Israel terhadap warga Palestina tersebut telah memperburuk situasi di Jerusalem. Bahkan pihak Perserikatan Bangsa-Bangsa juga berupaya memperingatkan Israel bahwa tindakan penggusuran paksa tersebut merupakan suatu kejahatan perang.
Sementara itu, presiden Palestina Mahmoud Abbous menyatakan bahwa pihak Israel harus bertanggungjawab atas terjadinya bentrokan dan kerusuhan tersebut. Ia mendukung para pahlawan Palestina yang berada di Al-Aqsa. Sebenarnya insiden yang terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa adalah rentetan peristiwa sebelumnya, yakni pada September 2020 di kompleks Al-Aqsa pecah intifadah kedua atau yang dikenal dengan Intifadah Al-Aqsa. Kerusuhan tersebut melibatkan antara warga Palestina dan Israel. Peristiwa tersebut terjadi pasca kunjungan mantan oposisi dan pemimpin sayap kanan Israel, Ariel Sharon, ke Al-Aqsa. Hal itu dianggap sebagai bagian dari provokasi yang menyakitkan bagi warga Palestina.
Kerusuhan Jerusalem dan Perdamaian Dunia
Insiden kerusuhan menjadi momentum dan rangkaian konflik antara Israel dan Palestina. Bahkan sebelum terjadi bentrokan, pasukan keamanan Israel membunuh dua warga Palestina dan melukai seoarang lainnya, setelah ketiganya menembak pangkalan Salem di Tepi Barat yang telah diduduki oleh Israel. Peristiwa tersebut pun menjadi rangkaian dimana baku hantam dan konflik kedua kubu terjadi.
Kerusuhan yang terjadi di Jerusalem menjadi salah satu insiden yang ironi. Berbagai insiden yang selama ini terjadi menjadi hal lumrah. Bentrok berdarah, kerusuhan dan konflik yang tak akan pernah berakhir akan terus terjadi. Nampaknya, berbagai insiden tersebut menjadi angin berlalu semata. Tanpa adanya solusi yang signifikan dari kedua kubu ataupun upaya solusi dari kelompok lainnya. Insiden demi insiden akan terus terjadi.
Memang, tidak dapat dipungkiri jika konflik antara Israel dan Palestina adalah konflik abadi. Sejak Israel menduduki Jerusalem Timur, dimana masjid Al-Aqsa berada pasca perang Arab-Isarel pada tahun 1967. Hingga pada tahun 1980, Israel melakukan aneksasi atas seluruh kota itu dan tindak tersebut dinilai sebagai pelanggaran internasional. Namun, dalam persoalan tersebut Indonesia berada bersama Palestina untuk menyelesaikan problem tersebut.
Perdamaian dunia yang telah dicita-citakan oleh masyarakat dunia harus ternodai dengan adanya konflik dan berbagai tindakan kerusuhan antara Israel dan Palestina. Seandainya saja kedua negara dan bangsa tersebut mampu hidup rukun dan damai. Tentu perdamaian dunia yang menjadi impian dan misi semua bangsa tersebut dapat dicapai. Dunia yang damai dan tidak ada lagi pertumpahan darah, serta konflik berkepanjangan yang merenggut jutaan nyawa melayang.
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
Dalam berbagai kesempatan di panggung internasional, Indonesia menjadi pionir dalam upaya menjaga ketertiban dan perdamaian dunia. Indonesia selalu aktif dan berkontribusi dalam upaya perdamaian dunia. Hal itu dapat dibuktikan dengan keberpihakan Indonesia atas Palestina terkait konflik antara Israel-Palestina yang terus bergejolak. Bahkan, dalam persoalan tersebut, pemerintah Indonesia selalu berada di garda depan untuk mendukung perjuangan dan kemerdekaan Palestina.
Maka, apa yang telah diupayakan oleh pemerintah Indonesia merupakan sumbangsih dan kontribusi aktif Indonesia dalam mewujudkan dunia yang lebih damai. Hal ini senada apa yang telah dikatakan oleh Susilo Bambang Yudhoyono, bahwa “Dunia yang sedikit lebih adil dan sedikit lebih damai bisa kita wujudkan”. Maka, Indonesia akan terus dan berpartisipasi aktif dalam upaya perdamaian dunia. Meski dalam berbagai usaha yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia terasa berat dan tidak mudah. Namun, hal tersebut merupakan amanat dan tanggungjawab pemerintah dalam menjaga perdamaian dunia.
Jika dunia ini aman dan damai, serta negara satu dengan lainnya saling berdamai. Tentu dunia akan terasa lebih baik. Hubungan dan kerjasama dapat terjalin dengan baik. Sehingga, perdamaian dapat ditegakkan dan pertumbuhan ekonomi, pendidikan, teknologi, serta berbagai bidang lainnya mampu tumbuh dan signfikan. Terakhir, peran Indonesia diharapkan akan terus memacu perdamaian dunia dan kontribusinya mampu memberikan citra yang baik bagi bangsa ini.