SIGN IN YOUR ACCOUNT TO HAVE ACCESS TO DIFFERENT FEATURES

FORGOT YOUR PASSWORD?

FORGOT YOUR DETAILS?

AAH, WAIT, I REMEMBER NOW!

The Yudhoyono Institute

  • Language:
  • English
  • Bahasa
  • LOGIN
  • Home
  • About TYI
    • Vision Mission
    • Merchandise
    • Contact
    • Locations
    • Jobs at TYI
  • What We Do
    • Publications
      • Majalah Strategi
      • Analysis
    • Trainings
      • Leadership and Management Trainings
      • Business Leader Brief
    • Regular Forums
      • Roundtable Discussion
      • Dialogue with Grass Root
      • Annual Dialogue
      • Series of Lecture
  • Programs
  • Latest Event
    • TYI Goes to Campus
    • Dialog Rakyat
    • Roundtable Discussion
    • Diskusi Online
    • Esai #SBYQuoteTYI
    • Esai #SBYQuoteTYI Jilid 2
    • Webinar TYI
    • ANNUAL POLICY DIALOGUE 2022
    • Others
  • Press Room
  • Books of SBY
  • SBY Corner: A Better World is Possible
Contact
TYI

2 Tahun Alami Krisis Pandemi, Akankah “Indonesia Emas 2045” di Bidang Energi Hanya Sekedar Mimpi?

Jumat, 25 Juni 2021 / Published in Esai #SBYQuoteTYI Jilid 2

2 Tahun Alami Krisis Pandemi, Akankah “Indonesia Emas 2045” di Bidang Energi Hanya Sekedar Mimpi?

Oleh: Hasbi Dicky Baihaqi

Tahun 2045 menjadi 100 tahun Indonesia merdeka, 4 pilar untuk meyongsong visi dalam rangka menyambut tahun tersebut adalah: (Bappenas, 2019)

  1. Pembangunan Manusia serta Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, 
  2. Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan, 
  3. Pemerataan Pembangunan,
  4. Pemantapan Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Kepemerintahan

Keempat aspek yang telah disebutkan di atas menjadi perhatian utama untuk Indonesia pada saat ini. Salah satu penjabaran dari aspek Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan ialah mengenai ketahanan energi. Data menunjukkan pada tahun 2018 energi yang paling banyak digunakan di Indonesia (BPPT, 2020) berasal dari minyak bumi dan batu bara untuk kepentingan transportasi (43,8%), industri (35.7%), rumah tangga (13,9%), komersial (4,8%) dan lainnya (1,8%). Minyak bumi dan batu bara merupakan energi yang suatu saat akan mengalami krisis, apabila hal tersebut terjadi maka hampir seluruh lini penggerak perekonomian di Indonesia akan terhambat. Untuk mengatasi kelangkaan energi tersebut salah satu upaya yang dilakukan ialah menggunakan Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dicanangkan pada tahun 2045 penggunaannya sebesar 30% (Bappenas, 2019).  

Permasalahan yang timbul saat ini adalah masih berlangsungnya krisis akibat pandemi COVID-19 yang sudah kurang lebih 2 tahun di Indonesia. Pertanyaannya adalah apakah Indonesia mampu merealisasikan target di tahun 2045 dengan pertimbangan snow ball effect dari krisis yang telah berlangsung 2 tahun ini?

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi menjadikan ketahanan energi di Indonesia ini membaik (Astutik, 2021). Hal ini diperkuat atas menurunnya penggunaan energi di area industri dan perkantoran yang memiliki pembatasan jam operasional, penurunan mobilisasi penduduk, walaupun dari segi penggunaan energi pada rumah tangga justru meningkat akibat Work From Home (WFH), namun secara keseluruhan penggunaan energi menurun. Pada aspek lain, snow ball effect dari pandemi justru menyerang sektor ekonomi dan melambatnya pembangunan infrastruktur untuk melakukan konservasi energi berupa pembukaan lahan EBT baru, peningkatan mutu EBT yang sudah ada, berkurangnya investasi peralatan EBT, dan semua itu menyebabkan implementasi EBT masih 11.51% di tahun 2020 (Rahma, 2021).

Kondisi pandemi tentu memberatkan tugas bangsa Indonesia dalam mewujudkan visi. Saat ini sekiranya bisa membuktikan sebuah kutipan dari Susilo Bambang Yudhoyono, “Dalam transformasi  menuju Indonesia 2045, diperlukan visi & strategi besar, yang dijalankan oleh segenap komponen bangsa yang benar-benar bersatu & mau bekerja keras, di bawah kepemimpinan putra-putri terbaik bangsa”. 

Strategi mewujudkan EBT ialah dengan memaksimalkan energi surya di Indonesia. Dari total potensi 419 Giga Watt (GW) EBT di Indonesia, potensi 208 GW disumbang melalui energi surya, hal ini mengingat hampir seluruh wilayah Indonesia terkena sinar matahari (Suwarmin, 2021). Sehingga proyek energi surya menjadi pilihan utama karena mampu terjangkau di sektor industri, perusahaan, hingga rumah tangga. Implementasi terbaru dari energi surya sedang diterapkan di atas permukaan danau. Potensi energi surya diharapkan dapat menghasilkan listrik yang besar dan mampu menghemat energi. 

Strategi penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) menjadi solusi yang tepat dalam bidang transportasi. Kemunculan operasi mobil listrik harus kita terima dengan positif, karena negara maju sudah mulai beralih dan Indonesia tidak boleh tertinggal. Keunggulan dari penggunaan kendaraan listrik berkali lipat lebih murah (Kurniawan, 2021), tanpa polusi, mudah melakukan charge, dan tentunya menekan penggunaan energi terbesar pada bidang transportasi. 

Seluruh komponen bangsa sedang bersatu-padu untuk menyukseskan program EBT, mulai dari pemerintah yang telah mengeluarkan kebijakan percepatan EBT, perusahaan milik negara dan swasta domestik yang menjalin kerja sama, masyarakat umum yang ikut membantu, dan tak lupa mahasiswa sebagai agent of change. Prestasi membanggakan diraih oleh 2 mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berhasil memenangkan kompetisi Schneider Go Green 2021 tingkat Asia Pasifik atas terobosan inovasi baterai organik dari alga merah (Dzakiyyah & Fane, 2021). Artinya, baterai ramah lingkungan tersebut dapat digunakan dengan aman tanpa perlu khawatir terkait limbah baterai yang dapat merusak lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat setempat. Saat ini ide baterai tersebut sedang dikembangkan lebih jauh, bukan tidak mungkin baterai ini bisa menunjang KBLBB. Prestasi kedua mahasiswa tersebut merupakan salah satu contoh dari sumbangsih putra-putri terbaik bangsa, yang pada tahun 2045 akan memasuki usia matang untuk memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik. 

Pengaruh EBT dapat menopang produktivitas kinerja, ramah lingkungan serta kesehatan masyarakat terjamin, menghemat perekonomian karena tidak melakukan impor, dan bijak menggunakan energi untuk kepentingan dalam negeri. Memaknai semangat dari kutipan Susilo Bambang Yudhoyono bukan mustahil bahwa Indonesia emas di tahun 2045 di bidang energi dapat terpenuhi.

Astutik, Y. (2021). Grand Strategi Energi RI Disusun, Sesuai Efek Pandemi. Retrieved June 10, 2021, from www.cnbcindonesia.com website: https://www.cnbcindonesia.com/news/20210204150816-4-221058/grand-strategi-energi-ri-disusun-sesuai-efek-pandemi,

Bappenas. (2019). Visi Indonesia 2045 – Background Study. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, 1–158.

BPPT. (2020). Indonesia Energy Outlook 2020 – Special Edition Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Sektor Energi di Indonesia. In PPIPE dan BPPT. Retrieved from https://www.researchgate.net/publication/343903321_OUTLOOK_ENERGI_INDONESIA_2020_Dampak_Pandemi_COVID-19_terhadap_Sektor_Energi_di_Indonesia

Dzakiyyah, Y., & Fane, R. (2021, May). Baterai Organik dari Alga Merah. Koran Kompas, p. 6.

Kurniawan, R. (2021). “Jakarta-Bali Pakai Mobil Listrik Cuma Rp 200.000, Ini Simulasinya.” Retrieved June 11, 1BC, from Koran Kompas website: https://otomotif.kompas.com/read/2021/01/04/140200915/jakarta-bali-pakai-mobil-listrik-cuma-rp-200.000-ini-simulasinya?page=all

Rahma, A. (2021). HIngga 2020, Bauran Energi Baru Terbarukan Nasional Masih 11,51 Persen. Retrieved June 10, 2021, from www.liputan6.com website: https://www.liputan6.com/bisnis/read/4457522/hingga-2020-bauran-energi-baru-terbarukan-nasional-masih-1151-persenSuwarmin. (2021). Talkshow Virtual Outlook Energi Indonesia 2021. Retrieved from https://www.youtube.com/watch?v=RShOOc3RLwY

What you can read next

KEMISKINAN: PERSOALAN YANG TIDAK LEPAS DARI KEHIDUPAN
PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERBAIKAN GIZI ERA PRESIDEN SBY
Menuju Indonesia Emas Tahun 2045

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Materi The Yudhoyono Institute Panel Discussion “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”

    Saksikan Siaran Langsung: The Yudhoyono Institu...
  • Panel Discussion “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”

    The Yudhoyono Institute Panel Discussion “Dinam...
  • AHY Optimis Indonesia Bisa Menjadi Negara Yang Maju

    Kupang, NTT: Di hadapan ratusan mahasiswa-mahas...
  • Ada Tren Kemunduran Demokrasi, AHY Ajak Indonesia-Australia Jaga Kualitas Demokrasi

    Australia: “Ada tren kemunduran demokrasi yang ...
  • World leaders and experts gathers on 31 October and 1 November in Berlin, capital to the current G7 Presidency, to seek solutions to the multiple crises.

    From left to right: First row: – Dalia Gr...

SIGN UP TO OUR NEWSLETTER

RESOURCES

  • Contact
  • Jobs at TYI
  • Media Resources
  • Follow

ABOUT

  • The Yudhoyono Institute at a Glance
  • Vision Mission
  • History
  • Location

© 2023 - The Yudhoyono Institute

TOP