SIGN IN YOUR ACCOUNT TO HAVE ACCESS TO DIFFERENT FEATURES

FORGOT YOUR PASSWORD?

FORGOT YOUR DETAILS?

AAH, WAIT, I REMEMBER NOW!

The Yudhoyono Institute

  • Language:
  • English
  • Bahasa
  • LOGIN
  • Home
  • About TYI
    • Vision Mission
    • Merchandise
    • Contact
    • Locations
    • Jobs at TYI
  • What We Do
    • Publications
      • Majalah Strategi
      • Analysis
    • Trainings
      • Leadership and Management Trainings
      • Business Leader Brief
    • Regular Forums
      • Roundtable Discussion
      • Dialogue with Grass Root
      • Annual Dialogue
      • Series of Lecture
  • Programs
  • Latest Event
    • TYI Goes to Campus
    • Dialog Rakyat
    • Roundtable Discussion
    • Diskusi Online
    • Esai #SBYQuoteTYI
    • Esai #SBYQuoteTYI Jilid 2
    • Webinar TYI
    • ANNUAL POLICY DIALOGUE 2022
    • Others
  • Press Room
  • Books of SBY
  • SBY Corner: A Better World is Possible
Contact
TYI
Rabu, 16 Maret 2022 / Published in Event, ID, TYI Goes to Campus

AHY: Untuk Sukses, Anak Muda Jangan Takut Gagal dan Kalah

Jakarta: Anak muda jangan pernah takut mengalami kegagalan dan kekalahan. “Saya pernah mengalami kekalahan, saya mengalami kegagalan di usia yang relatif muda. Tetapi bukankah itu kelebihan dari anak muda, tidak takut mengalami perubahan, tidak takut keluar dari zona nyaman, tidak takut mendobrak status quo. Kalau tujuannya baik dan benar, go ahead, lakukan, jangan ragu-ragu,” ujar Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjawab salah satu pertanyaan peserta webinar yang diadakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia pada Sabtu (5/2) sore.

“Ketika kita belum berhasil paling tidak kita bisa mengatakan kita punya cukup waktu untuk move on, untuk bangkit dari gagal dan kalah kita. Seseorang tidak dinilai dari ketika dia sukses, tetapi ketika ia jatuh dan terkapar di bawah, seberapa cepat dia bisa bangkit dan itu adalah semangat muda adalah kekuatan dalam pikiran dan tindakan seperti yang sering saya gelorakan di mana pun dan kapan pun,” jawab AHY dengan lugas.

Ketika ditanya mengenai krisis pendidikan di masa pandemi, semangat yang menurun, dan cita-cita anak muda yang bergeser, AHY mengakui bahwa saat ini memang terjadi pergeseran minat dari anak muda. “Dulu anak muda maunya jadi dokter, TNI dan lain sebagainya, kalau sekarang mungkin jawabannya youtuber. Tidak masalah sebenarnya, yang harus diwaspadai adalah ketika anak-anak muda ini di mindsetnya ingin serba instan, cepat, tidak menghargai prosesnya dan lebih memilih mengambil jalan pintas, jalan tidak halal,” AHY menjelaskan.

“Ada beberapa kasus di media yang kita temukan akhir-akhir ini, anak-anak muda yang bermasalah karena menggunakan cara-cara yang tadi, jalan pintas, shortcut. Ini yang bahaya. Inilah yang harus kita yakinkan, apapun yang kita tekuni, be the best version of yourself,” tambahnya.

Kepada para peserta webinar yang sedang menempuh pendidikan di luar negeri, AHY berpesan untuk selalu menikmati proses dari setiap perjuangan. “Menjadi generasi unggul bangsa membutuhkan proses, mari kita nikmati prosesnya, enjoy the journey. Jangan hanya berhenti di tujuan kita, karena perjalanan itu tidak akan pernah berhenti sampai kapan pun. Indonesia Emas menjadi momentum visi besar Indonesia, kita juga tahu bahwa kita juga ingin terus maju dan berkembang,” jelasnya.

“Indonesia tidak berhenti di 2045, peradaban manusia tidak berhenti di situ, kecuali takdir Allah berkata lain. Oleh karena itu, mari siapkan diri kita, bersinergi dan berkolaborasi, sama-sama sukses mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tetap semangat, tetap optimis, dan tetap bersatu dalam keberagaman yang kita miliki,” kata AHY.

Webinar yang mengambil tema “Good Organization Governance in Shaping Indonesia’s Golden Future Leader” diikuti oleh para pelajar Indonesia di seluruh dunia. Di awal acara, AHY sempat menyapa mereka dengan “Salam 24 Jam” karena perbedaan waktu di masing-masing negara. Beberapa peserta mahasiswa PPI yang hadir antara lain Australia, Austria, Estonia, Hongaria, India, Irlandia, Italia, Korea, Lebanon, Malaysia, Oman, Polandia, Portugal, Prancis, Qatar, Rumania, Spanyol, Sudan, Swedia, Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Turki. PPI Dunia sendiri saat ini memiliki anggota 60 PPI negara yang tersebar di tiga kawasan Amerika-Eropa, Timur Tengah-Afrika, dan Asia-Oseania. (adt/csa)

Tagged under: Agus Yudhoyono, AHY, Kuliah Umum, The Yudhoyono Institute

What you can read next

AHY di Bandung: “Generasi Muda Harus Adaptif Hadapi Tantangan Zaman”
Dipasangkan Tanjak dan Selempang, AHY Memulai Kegiatannya di Pekanbaru
Kunjungi Bencana Lebak Banten, AHY: Saya Ingin Semangati Warga

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Materi The Yudhoyono Institute Panel Discussion “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”

    Saksikan Siaran Langsung: The Yudhoyono Institu...
  • Panel Discussion “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”

    The Yudhoyono Institute Panel Discussion “Dinam...
  • AHY Optimis Indonesia Bisa Menjadi Negara Yang Maju

    Kupang, NTT: Di hadapan ratusan mahasiswa-mahas...
  • Ada Tren Kemunduran Demokrasi, AHY Ajak Indonesia-Australia Jaga Kualitas Demokrasi

    Australia: “Ada tren kemunduran demokrasi yang ...
  • World leaders and experts gathers on 31 October and 1 November in Berlin, capital to the current G7 Presidency, to seek solutions to the multiple crises.

    From left to right: First row: – Dalia Gr...

SIGN UP TO OUR NEWSLETTER

RESOURCES

  • Contact
  • Jobs at TYI
  • Media Resources
  • Follow

ABOUT

  • The Yudhoyono Institute at a Glance
  • Vision Mission
  • History
  • Location

© 2023 - The Yudhoyono Institute

TOP