Oleh: Fauzan Fadly
Somar
Aktivis/Mahasiswa
Universitas Borobudur Jakarta
Bonus demografi merupakan satu fenomena langka dimana hanya akan terjadi satu kali ketika proporsi usia penduduk produktif berada lebih dari dua pertiga jumlah penduduk secara keseluruhan. Indonesia memasuki era bonus demografi yang terjadi akibat berubahnya struktur umur penduduk. Yang digambarkan dengan menurunnya rasio perbandingan jumlah penduduk non-produktif dengan jumlah penduduk produktif, berdasarkan prediksi Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2030 – 2040. Generasi milenial seharusnya menjadi laboratorium untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas tinggi demi menjawab tantangan kita kedepan menuju indonesia emas 2045.
Dimana mereka (generasi milenial) sebagai aset bangsa yang menjadi pembaharu agar dapat membawa perubahan terhadap pembangunan yang dinamis dan lebih maju. Dapat dikatakan bonus demografi yang akan kita hadapi bersama, adalah sarana transformatif demi mewujudkan Indonesia yang berkeadilam dan dapat menjawab segala persoalan dengan pemberdayaan sumber daya manusia yang memumpuni juga memiliki potensi sebagai kompas dalam menuntun perjuangan yang berkelanjutan dari the founding fathers kita. Adapun yang harus dipersiapkan oleh pemerintah kedepan adalah proyeksi potensi pekerjaan masa depan, dimana mempersiapkan keterampilan dan pendidikan generasi yang akan datang sehingga diharapkan dapat berintegrasi dengan kebutuhan industri 4.0. Tahun 2045, Indonesia akan berumur 100 tahun dimana saat itu diharapkan dapat memanfaatkan peluang atau jendela demografi (window of demography) Kondisi ini dapat berdampak pada dua kemungkinan, yaitu apakah bonus demografi akan menjadi peluang atau bencana bagi Indonesia.
Berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi oleh kerja nyata pemerintah maupun segenap komponen bangsa sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui integrasi edukasi, jangan sampai bonus demografi yang kita hadapi kedepan malah
menjadi serangan balik untuk Indonesia yang dapat memperlemah pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, yang mengakibatkan ketidakefektifan berjalannya roda pemerintahan. Salah satu capaian atau gebrakan Indonesia sekarang ini adalah keberhasilan Indonesia dalam menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program keluarga berencana (KB) telah membawa manfaat yang besar bagi pembangunan dan ketahanan nasional Indonesia, terutama pada sektor pertumbuhan penduduk. Pada masa itu diharapkan Indonesia mengalami kemajuan luar biasa karena memiliki bonus demografi, Indonesia berpeluang masuk menjadi lima Negara di dunia dengan ekonomi terbesar. Impian besar tentang Indonesia unggul, maju, bersaing dengan bangsa bangsa lain dan telah cukup dewasa untuk mengatasi isu-isu ataupun persoalan klasik bangsa , seperti korupsi, disintegrasi, dan kemiskanan.
Untuk mewujudkan impian tersebut kunci utamnya ada pada manusianya. Dengan demikian kualitas sumber daya manusianya menjadi dasar dari impian menjadi Indonesia emas tahun 2045 mendatang. Maka dalam hal ini penulis secara pribadi begitu sepakat dengan pernyataan mantan presiden republik Indonesia yaitu bapak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengatakan bahwa “Dalam transformasi menuju Indonesia 2045 diperlukan visi & strategi besar, yang dijalankan oleh segenap kompenen bangsa yang benar benar bersatu & mau bekerja keras, di bawah kepemimpinan putra-putri terbaik bangsa” pernyatan tersebut selaras dengan kondisi kita pada hari ini dimana proporsi seluruh komponen bangsa sangat diperlukan untuk sama membawa Indonesia menuju arah baru dengan jalan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
Terakhir, mengutip penggalan pidato sang proklamator Negara Republik Indonesia
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka” (Ir. Soekarno)