Makassar, Sulawesi Selatan: The Yudhoyono Institute (TYI), lembaga kajian non politis kembali menggelar Dialog Rakyat di Benteng Rotterdam, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/10) pagi. Mengangkat tema “Dialog Rakyat Generasi Muda: Menatap Masa Depan Bangsa, Indonesia Seperti Apa Yang Kita Harapkan?”, acara ini merupakan rangkaian memperingati Sumpah Pemuda.
Dialog Rakyat kali ini mengundang 15 pemuda yang berasal dari berbagai organisasi kepemudaan di Makassar untuk menyampaikan harapan besar mereka untuk Indonesia di masa depan, dan Indonesia seperti apa yang ingin dibangun dari perspektif generasi muda.
Dialog terbagi dalam 3 sesi dan diawali dengan pengantar diskusi yang disampaikan Direktur Eksekutif TYI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam pengantarnya AHY menjelaskan bahwa dalam dialog ini ia ingin secara langsung menyerap aspirasi dari anak-anak muda Makassar tentang apapun yang kira-kira menjadi isu, permasalahan atau topik yang menjadi perhatian masyarakat.
“Generasi muda harus jadi generasi pembaharu, generasi pendobrak terhadap sesuatu yang belum baik. Harus memiliki keberanian, dan saya monitor dari Jakarta selama ini, saya tahu karakter anak-anak muda Makassar, Sulawesi Selatan ini adalah karakter pemberani semuanya. Berani keluar dari zona nyaman, berani untuk mengubah status quo, termasuk berani untuk menggagas perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik,” tutur AHY.
“Energi itu harus dipelihara, jangan sampai salah arah, jangan sampai kemudian menjadi kontra produktif dari semangat awalnya. Anak-anak muda adalah anak-anak atau generasi yang idealis, tetapi juga harus tetap realistis terhadap situasi yang dihadapi di depan mata,” tambahnya.
AHY juga menyampaikan harapannya untuk Dialog Rakyat hari ini. “Saya berharap bahwa apa yang saya tampung hari ini akan bisa saya terus elaborasi menjadi produk-produk rekomendasi kepada siapapun yang berhak ataupun patut menerimanya,” kata AHY.
Pada sesi pertama dialog, masing-masing peserta diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya sesuai tema. Di sesi kedua, para peserta dipersilakan untuk memberikan tanggapan mereka dan saling berdiskusi. Sementara di sesi terakhir, AHY memberikan kesimpulannya mengenai inti dari dialog siang itu.
Dalam sesi jumpa pers, AHY menjelaskan kepada awak media bahwa ia banyak mendengar aspirasi dan hal-hal yang menjadi kegelisahan atau kegalauan anak muda hari ini dalam rangka melihat masa depan bangsanya.
“Tadi saya mendengarkan banyak sekali masukan-masukan yang sangat baik, sangat konstruktif, dimana diantaranya adalah bahwa pemuda benar-benar harus menjadi penggerak, pelopor perubahan dan kemajuan. Kita harus bersatu padu walaupun kita tahu banyak sekali tantangan yang ada di depan kita. Justru dengan persatuan di atas segala keberagaman yang kita miliki, kita akan menjadi kuat dan mampu mengubah segala tantangan menjadi peluang,” lanjutnya.
“Dengan bersatunya anak-anak muda di seluruh nusantara, kita berharap Indonesia benar-benar bisa menjadi negara yang maju, negara yang kita dambakan, negara yang menyejahterakan seluruh rakyatnya. Itulah pesan dan semangat Sumpah Pemuda 28 Oktober yang saya sampaikan di kesempatan hari ini,” kata AHY.
Sebelumnya, TYI telah menyelenggarakan Dialog Rakyat pertama di Ambarawa, Jawa Tengah dengan tema “Menatap Masa Depan Bangsa: Indonesia seperti apa yang kita harapkan?” pada bulan Agustus lalu.