Oleh: Galih Wisnu Brata
Sejak pandemi Covid-19 melanda, dunia mengalami perubahan secara mendadak. Perubahan terjadi pada segala aspek kehidupan. Berbagai kegiatan pun banyak dihentikan untuk mencegah laju penyebaran virus Covid-19. Kegiatan belajar yang awalnya tatap muka diganti dengan pembelajaran jarak jauh secara daring. Bekerja yang dulunya di kantor diganti dengan sistem work from home.
Tatanan kehidupan juga mengalami perubahan drastis. Jika ingin beraktivitas di luar rumah, protokol kesehatan harus diterapkan. Kita harus mengenakan masker sebagai bentuk perlindungan diri dan orang lain. Kita juga tidak diperkenankan untuk berkerumun sehingga harus menerapkan social distancing atau jaga jarak. Selain itu, kita juga harus merutinkan cuci tangan agar terhindar dari kuman dan virus.
Berbagai permasalahan pun muncul seiring kemunculan pandemi. Masalah sosial dan ekonomi yang paling kentara dampaknya. Banyak orang yang tidak bisa saling berinteraksi dengan sesama lantaran adanya pembatasan sosial skala besar. Dari segi ekonomi, banyak pengusaha gulung tikar karena kehilangan konsumen. Akibatnya, pengangguran pun makin bertambah banyak.
Menghadapi Perubahan saat Pandemi Covid-19
Dari penjelasan sebelumnya, tampaknya perubahan karena pandemi Covid-19 hanyalah mendatangkan dampak negatif. Namun, sejatinya setiap perubahan memiliki dampak negatif dan positif. Hal itu tergantung cara pandang kita terhadap perubahan. Kita bisa merenungkannya melalui quotes yang ditulis oleh Bapak Susilo Bambang Yudhoyono berikut ini.
“Yang sukses survive, grow, and win adalah mereka yang tahu dunianya tengah dan telah berubah kemudian ikut melakukan perubahan. Yang menjadi the winners adalah mereka yang adaptif, inovatif, dan open minded.”
Dari quotes tersebut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa dalam setiap perubahan, kita bisa menjadi the winners. Untuk menjadi the winners, kita harus bisa adaptif terhadap perubahan, memunculkan inovasi, serta membuka pikiran. Adapun penjelasan lebih rincinya adalah sebagai berikut.
1. Adaptif berarti mampu menyesuaikan diri dengan keadaan. Kita harus mampu menyesuaikan diri untuk bertahan. Penyesuaian diri ini dapat dilalui dengan beberapa tahapan, yaitu menerima keadaan kemudian menjalaninya. Pada masa pandemi Covid-19, kita jangan banyak mengeluh. Kita memang harus menerimanya karena seluruh dunia telah terjangkit. Setelah menerima, kita harus mampu menjalani kehidupan pada masa pandemi dengan mengikuti perubahan yang ada.
2. Inovatif berarti mampu membuat inovasi atau pembaharuan. Pada masa pandemi, banyak kesulitan yang melanda. Kita harus mampu mengatasi kesulitan tersebut dengan terus membuat inovasi. Misalnya saja, jika kita berada pada posisi diberhentikan kerja, kita jangan putus asa, tetapi kita harus berpikir untuk menemukan atau menciptakan pekerjaan baru. Kita bisa memanfaatkan internet untuk menopang kehidupan. Yang piawai berjualan bisa membangun marketplace. Yang bisa desain dan menulis bisa menawarkan jasa secara daring dan masih banyak lagi.
3. Open minded berarti mau membuka pikiran untuk mempertimbangkan perspektif atau pengalaman baru. Hal ini sangat cocok diterapkan pada masa pandemi. Kita yang lebih sering menghabiskan waktu di rumah, bisa mencoba kegiatan baru agar tidak merasa bosan. Tentunya, kegiatan baru tersebut adalah kegiatan positif. Misalnya, kita bisa mencoba untuk menanam pohon di sekeliling rumah, berolahraga ringan, atau membuat hobi baru.
Perubahan memang selalu terjadi di dunia ini. Kesuksesan kita bergantung dari cara kita menghadapi perubahan tersebut. Apakah kita ikut larut dalam perubahan hingga tergerus? Ataukah kita mampu beradaptasi dengan perubahan hingga memunculkan inovasi yang membuat kita bisa bertahan? Jika ingin menjadi pemenang dalam perubahan, kita harus mampu beradaptasi, membuat inovasi, dan membuka pikiran.