Oleh: Andi Istiabudi
Bangsa Indonesia akan merayakan peringatan 100 tahun Proklamasi Kemerdekaan pada tahun 2045 atau sering disebut sebagai Indonesia Emas. Tentunya 100 tahun bukanlah merupakan waktu yang singkat melainkan sebuah perjalanan panjang dari salah satu bangsa terbesar di dunia yang pernah merasakan pahitnya penjajahan, beratnya perjuangan mempertahankan kemerdekaan serta semangat dan optimisme dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan nasional.
Selama 76 tahun Indonesia merdeka, kita sudah melihat berbagai peristiwa nasional baik berupa kejayaan maupun keterpurukan yang pernah dialami bangsa Indonesia, namun berkat doa dan kerja keras semua pihak, kita semua akhirnya selalu bisa melewati masa-masa sulit tersebut dan menjadikannya sebagai pelajaran penting untuk dipelajari dan dipahami bagi generasi muda Indonesia di masa depan.
Sangatlah mustahil bagi bangsa Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang besar apabila tidak dipersiapkan sejak dini serta melibatkan peran serta dari seluruh elemen bangsa Indonesia yang tentunya juga harus didukung oleh kepemimpinan nasional yang kuat.
Hal ini sejalan dengan pendapat dari Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan bahwa dalam transformasi menuju Indonesia 2045 diperlukan visi dan strategi besar, yang dijalankan oleh segenap komponen bangsa yang benar-benar bersatu & mau bekerja keras, di bawah kepemimpinan putra-putri terbaik bangsa.
Dalam 10 tahun masa kepemimpinannya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menunjukkan kepada bangsa Indonesia dan dunia bahwa untuk membangun Indonesia diperlukan partisipasi semua pihak. Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu dan kedua yang merupakan hasil representasi sejumlah partai politik yang sama- sama berkomitmen memajukan serta mendukung upaya pembangunan nasional.
Terbukti semua pihak akhirnya mampu menyingkirkan ego masing-masing kelompoknya sehingga selama 10 tahun kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono situasi dan kondisi sosial politik serta keamanan Indonesia relatif stabil dan kondusif jika dibandingkan dengan era kepemimpinan nasional lainnya pasca reformasi 1998. Tidak mengherankan apabila perekonomian dan kesejahteraan rakyat meningkat cukup baik serta angka kemiskinan berkurang cukup signifikan pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi bangsa Indonesia kedepannya tentunya semakin kompleks dan jauh berbeda dengan yang pernah dihadapi oleh para pemimpin nasional sebelumnya. Untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 bangsa Indonesia membutuhkan figur muda pemimpin nasional yang memiliki visi dan pemikiran yang baru namun dengan tetap menjunjung tinggi Pancasila dan UUD 1945 dalam semangat persatuan dan kesatuan nasional.
Meskipun tahun 2045 masih beberapa tahun lagi, namun hendaknya bangsa Indonesia tidak sedikitpun terlena atau tidak mempersiapkannya sejak saat ini. Inilah momen yang tepat bagi kita semua untuk mulai menghilangkan ego, perbedaan pandangan maupun segala kepentingan pribadi dan kelompok demi mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik untuk generasi penerus kita.
Bangsa Indonesia harus menyadari kekuatan terbesarnya yang tidak dimiliki oleh bangsa dan negara lain di dunia, yakni Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam persatuan dan kesatuan nasional merupakan kunci kesuksesan utama dalam menuju Indonesia Emas tahun 2045.
Indonesia Emas tahun 2045 pada hakikatnya merupakan sebuah cita-cita luhur dan mulia bangsa Indonesia sekaligus bentuk keberhasilan upaya pembangunan nasional berkelanjutan yang sudah dilakukan oleh para pemimpin Indonesia dari masa ke masa sejak Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui perjalanan bangsa ini dalam menuju Indonesia Emas tahun 2045 dimana nantinya keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan dapat dirasakan oleh seluruh anak bangsa tanpa melihat adanya perbedaan dan diskriminasi dalam bentuk apapun.