SIGN IN YOUR ACCOUNT TO HAVE ACCESS TO DIFFERENT FEATURES

FORGOT YOUR PASSWORD?

FORGOT YOUR DETAILS?

AAH, WAIT, I REMEMBER NOW!

The Yudhoyono Institute

  • Language:
  • English
  • Bahasa
  • LOGIN
  • Home
  • About TYI
    • Vision Mission
    • Merchandise
    • Contact
    • Locations
    • Jobs at TYI
  • What We Do
    • Publications
      • Majalah Strategi
      • Analysis
    • Trainings
      • Leadership and Management Trainings
      • Business Leader Brief
    • Regular Forums
      • Roundtable Discussion
      • Dialogue with Grass Root
      • Annual Dialogue
      • Series of Lecture
  • Programs
  • Latest Event
    • TYI Goes to Campus
    • Dialog Rakyat
    • Roundtable Discussion
    • Diskusi Online
    • Esai #SBYQuoteTYI
    • Esai #SBYQuoteTYI Jilid 2
    • Webinar TYI
    • ANNUAL POLICY DIALOGUE 2022
    • Others
  • Press Room
  • Books of SBY
  • SBY Corner: A Better World is Possible
Contact
TYI

Press Statement AHY terhadap Pernyataan Presiden AS Donald Trump mengakui secara resmi Yerusalem sebagai Ibukota Israel

Jumat, 08 Desember 2017 / Published in EN, Press

Press Statement AHY terhadap Pernyataan Presiden AS Donald Trump mengakui secara resmi Yerusalem sebagai Ibukota Israel

Bismillahirrahmaanirrahim.                                                                                                                                          Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saya, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan sikap terkait
keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui
secara resmi Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Pertama, saya mengecam keputusan Presiden AS Donald Trump yang
mengakui secara resmi Yerusalem sebagai ibukota Israel. This is
crossing the line. Ini bertentangan dengan berbagai Resolusi Dewan
Keamanan PBB. Penyelesaian atas status Yerusalem memerlukan
negosiasi langsung dan kesepakatan bersama, khususnya antara
pihak Palestina dan Israel, di dalam kerangka two-state solution.
Bangsa Palestina memiliki hak-hak yang harus diperhatikan, dan
diperjuangkan di dalam konteks klaim atas Yerusalem.

Kedua, tindakan unilateral semacam ini tentunya membahayakan
stabilitas, perdamaian dan keamanan di kawasan Timur Tengah, dan
juga dunia. Ini bertentangan dengan rules-based international order.
Ini juga bertentangan dengan semangat dialog, diplomasi, dan
negosiasi yang terus menerus dibangun untuk mengatasi konflik
Palestina-Israel dengan kerangka ‘two-state solution’ guna mencari
solusi perdamaian yang permanen.

Ketiga, sekali lagi, langkah AS bertentangan dengan berbagai
Resolusi Dewan Keamanan PBB. Untuk itu, saya berharap semua pihak
dapat segera membawa permasalahan ini ke dalam Sidang Umum
PBB, maupun Dewan Keamanan PBB. Indonesia perlu meminta,
khususnya kepada negara-negara anggota tetap DK PBB lainnya,
yakni Tiongkok, Inggris, Perancis, dan Rusia, untuk memberikan
tekanan dan atensi penuh terhadap isu ini.

Keempat, saya mendukung pernyataan resmi Presiden Joko Widodo
yang mengecam keputusan AS. Harapan saya, Indonesia bisa berada
di depan, menjadi pemimpin, untuk menggalang kebersamaan dengan
negara-negara lain, bukan hanya negara-negara Islam atau yang
tergabung dalam OKI saja, tapi juga negara-negara lain di dunia
untuk menentang keputusan Amerika Serikat tersebut. Langkah
pemerintah RI perlu terus ditindaklanjuti melalui berbagai upaya
diplomasi dan kepemimpinan yang efektif.

Kelima, saya berharap segenap elemen bangsa untuk bersatu padu
dan bersama sama melakukan dialog, menyamakan persepsi dalam
menyikapi isu ini, termasuk dampaknya bagi masyarakat Indonesia.
Selanjutnya, saya mengajak semua pihak untuk tetap mendukung dan
memperjuangkan penuh kemerdekaan Palestina, sesuai amanat para
founding fathers kita untuk berperan aktif mewujudkan perdamaian
dunia.

Selama saya menjadi penjaga perdamaian sebagai bagian dari
pasukan PBB di Timur Tengah; di tengah konflik yang saya lihat dan
rasakan, saya tahu betul begitu sensitifnya isu soal pengakuan
Yerusalem itu. Pernyataan Presiden Trump mengganggu upaya-upaya
perdamaian dan sensitivitas umat Islam dunia, termasuk Indonesia.

Akhirnya, sekali lagi saya mendukung negara, pemerintah dan rakyat
Indonesia untuk tetap bersama dengan rakyat Palestina.

Once again, I strongly urge my country, my government and the people
of Indonesia to support the people of Palestine.

Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

What you can read next

The Yudhoyono Institute Menerima Tulisan Kontributor untuk Book Reviews
SBY Bertemu Dubes Uni Eropa di Cikeas
Wajah ASEAN dan Keseimbangan Baru di Asia Pasifik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Materi The Yudhoyono Institute Panel Discussion “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”

    Saksikan Siaran Langsung: The Yudhoyono Institu...
  • Panel Discussion “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”

    The Yudhoyono Institute Panel Discussion “Dinam...
  • AHY Optimis Indonesia Bisa Menjadi Negara Yang Maju

    Kupang, NTT: Di hadapan ratusan mahasiswa-mahas...
  • Ada Tren Kemunduran Demokrasi, AHY Ajak Indonesia-Australia Jaga Kualitas Demokrasi

    Australia: “Ada tren kemunduran demokrasi yang ...
  • World leaders and experts gathers on 31 October and 1 November in Berlin, capital to the current G7 Presidency, to seek solutions to the multiple crises.

    From left to right: First row: – Dalia Gr...

SIGN UP TO OUR NEWSLETTER

RESOURCES

  • Contact
  • Jobs at TYI
  • Media Resources
  • Follow

ABOUT

  • The Yudhoyono Institute at a Glance
  • Vision Mission
  • History
  • Location

© 2023 - The Yudhoyono Institute

TOP