SIGN IN YOUR ACCOUNT TO HAVE ACCESS TO DIFFERENT FEATURES

FORGOT YOUR PASSWORD?

FORGOT YOUR DETAILS?

AAH, WAIT, I REMEMBER NOW!

The Yudhoyono Institute

  • Language:
  • English
  • Bahasa
  • LOGIN
  • Home
  • About TYI
    • Vision Mission
    • Merchandise
    • Contact
    • Locations
    • Jobs at TYI
  • What We Do
    • Publications
      • Majalah Strategi
      • Analysis
    • Trainings
      • Leadership and Management Trainings
      • Business Leader Brief
    • Regular Forums
      • Roundtable Discussion
      • Dialogue with Grass Root
      • Annual Dialogue
      • Series of Lecture
  • Programs
  • Latest Event
    • TYI Goes to Campus
    • Dialog Rakyat
    • Roundtable Discussion
    • Diskusi Online
    • Esai #SBYQuoteTYI
    • Esai #SBYQuoteTYI Jilid 2
    • Webinar TYI
    • ANNUAL POLICY DIALOGUE 2022
    • Others
  • Press Room
  • Books of SBY
  • SBY Corner: A Better World is Possible
Contact
TYI

MELAWAN KEMUNGKARAN DENGAN KEMAKRUFAN

Jumat, 25 Juni 2021 / Published in Esai #SBYQuoteTYI Jilid 2

MELAWAN KEMUNGKARAN DENGAN KEMAKRUFAN

Oleh: Muhammad Ainul Huda

Dalam Melawan Kemungkaran, Janganlah Digunakan Cara-Cara Yang Sama Mungkarnya #SBY QUOTES TYI

Indonesia adalah negara hukum. Seperti yang kita ketahui bahwa negara hukum adalah negara yang di dalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi tegas apabila dilanggar. Oleh sebab itu, segala aspek kehidupan di negara Indonesia harus berdasarkan pada hukum yang berlaku di Indonesia.

Sering kita jumpai banyak kasus yang terjadi di Indonesia baik itu berkaitan dengan dunia politik, pendidikan, sosial, budaya maupun ekonomi. Dari berbagai kasus yang terjadi di Indonesia sering kita jumpai beberapa kasus yang dilakukan dengan cara-cara yang mungkar. Hal ini sungguh sangat disayangkan dikarenakan Indonesia sendiri merupakan suatu negara yang masyarakatnya sangat religius akan tetapi masih banyak ditemukan praktik-praktik kemungkaran baik bersifat kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok tertentu.

Orang yang hatinya bersih dan pikirannya jernih akan selalu mengedepankan dan berusaha melawan segala kemungkaran tersebut dengan cara yang baik. Orang yang hatinya buruk dan ingin mewujudkan setiap ambisi yang dimiliki dengan menghalalkan segala cara ataupun lebih mengedepankan hawa nafsunya akan senantiasa menggunakan cara-cara yang mungkar dalam setiap menyelesaikan masalah. Mereka tidak peduli cara yang mereka gunakan itu benar atau salah yang jelas mereka hanya ingin memenangkan ambisinya dengan menghalalkan berbagai macam cara. Karena dalam hal ini akal mereka sudah dikalahkan oleh ambisi maupun hawa nafsu yang menggebu-gebu.

Untuk melawan suatu kemungkaran janganlah kita menggunakan cara-cara yang mungkar untuk mengatasinya. Alasannya sederhana sekali, suatu perbuatan yang mungkar atau tercela jika kita hadapi dengan perbuatan yang sama mungkarnya atau tercelanya itu bukannya mampu menyelesaikan masalah akan tetapi mengakibatkan timbul masalah yang baru bahkan lebih besar. Mengapa demikian? Karena kemungkaran tersebut sama-sama merupakan perbuatan yang kotor dan sebuah kemungkaran berasal dari hati dan pikiran yang kotor, lebih mengedepankan hawa nafsunya dan hal itu tidak akan dapat menyelesaikan suatu permasalahan. Perbuatan mungkar juga merupakan suatu perbuatan yang tidak bermoral dan beretika. Oleh sebab itu diperlukan cara-cara yang tepat dalam melawan setiap kemungkaran.

Cara yang tepat untuk melawan kemungkaran adalah kita harus melawan kemungkaran tersebut dengan kemakrufan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan perbuatan yang

makruf adalah suatu perbuatan yang mulia dan kesatria. Perbuatan yang makruf hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang benar-benar bersih hatinya, jernih pikirannya dan seseorang yang memiliki jiwa kesatria.

Cara-cara penyelesaian yang makruf dapat diterapkan dalam berbagai macam persoalan baik itu berkaitan urusan politik, sosial, budaya, pendidikan maupun urusan-urusan yang lain. Para pendahulu kita juga mengajarkan kepada kita bahwa setiap persoalan harusnya dapat diselesaikan dengan cara yang baik dan benar karena dengan cara yang benar itulah masalah akan teratasi dengan baik. Perbuatan dan cara yang benar itu akan menjauhkan kita dari suatu sifat kebohongan. Sudah menjadi suatu kewajiban bagi seorang pemimpin untuk menyelesaikan setiap permasalahan lebih-lebih dalam melawan setiap kemungkaran yang terjadi di negara tercinta Indonesia dengan melakukan cara-cara yang makruf dan kesatria. Kita semua yakin bahwa dengan cara- cara yang makruf tersebut setiap permasalahan atau setiap kemungkaran yang terjadi akan dapat teratasi atau terselesaikan dengan sangat mudah. Cara penyelesaian setiap permasalahan dan kemungkaran dengan cara yang makruf seperti yang dicontohkan para pemimpin dapat dijadikan suri tauladan kepada generasi muda saat ini. Perlu diingat bahwa setiap kebaikan tidak akan mampu dikalahkan oleh sebuah keburukan. Setiap keburukan akan ketahuan keburukannya dimanapun dia bersembunyi dan setiap kebaikan akan selalu terlihat kemanapun dia melangkah.

Mudah-mudahan Negara Indonesia ini selamanya menjadi negara yang aman, makmur, bersatu, kuat, hebat, dan disegani oleh negara-negara yang lain. Rakyat Indonesia semakin sejahtera dan memiliki sifat nasionalisme semakin tinggi, memiliki rasa persatuan dan kesatuan yang semakin tinggi demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

What you can read next

KEMISKINAN: PERSOALAN YANG TIDAK LEPAS DARI KEHIDUPAN
TRANSFORMASI MENUJU INDONESIA 2045
Cerita dan Cita Indonesiaku

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

  • Materi The Yudhoyono Institute Panel Discussion “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”

    Saksikan Siaran Langsung: The Yudhoyono Institu...
  • Panel Discussion “Dinamika dan Perkembangan Dunia Terkini: Geopolitik, Keamanan, dan Ekonomi Global”

    The Yudhoyono Institute Panel Discussion “Dinam...
  • AHY Optimis Indonesia Bisa Menjadi Negara Yang Maju

    Kupang, NTT: Di hadapan ratusan mahasiswa-mahas...
  • Ada Tren Kemunduran Demokrasi, AHY Ajak Indonesia-Australia Jaga Kualitas Demokrasi

    Australia: “Ada tren kemunduran demokrasi yang ...
  • World leaders and experts gathers on 31 October and 1 November in Berlin, capital to the current G7 Presidency, to seek solutions to the multiple crises.

    From left to right: First row: – Dalia Gr...

SIGN UP TO OUR NEWSLETTER

RESOURCES

  • Contact
  • Jobs at TYI
  • Media Resources
  • Follow

ABOUT

  • The Yudhoyono Institute at a Glance
  • Vision Mission
  • History
  • Location

© 2023 - The Yudhoyono Institute

TOP