Cikeas, Jawa Barat: Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan di kediaman Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7) siang. Saat menerima Vivian, SBY juga didampingi Agus Harimurti Yudhoyono Direktur Eksekutif The Yudhoyono. Sebelum berkunjung ke Cikeas, Vivian baru saja bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Kepada SBY, Vivian menanyakan kabar serta menyampaikan ucapan bela sungkawanya secara langsung atas berpulangnya Ibu Ani Yudhoyono. “Thank you. I’m still in the healing process, thank you,” jawab SBY sembari menjabat tangan dan menepuk akrab lengan Vivian.
Dalam suasana pertemuan yang hangat sore itu, SBY kembali menyampaikan rasa terima kasih keluarga kepada pemerintahan Singapura atas niat baik dan dukungan kepada mendiang Ibu Ani sewaktu dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura. “NUH has given the best, yet the cancer was malignant,” imbuh SBY.
Vivjan juga mengungkapkan bahwa ia juga memiliki kenangan indah tentang Ibu Ani. “We stand by you. What you and Ibu Ani had is special. We inspired by Ibu Ani and the relationship of you and Bu Ani had,” terang Vivian.
Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam tersebut, Vivian bersama SBY dan AHY juga membahas singkat hubungan bilateral antara Indonesia dan Singapura.
Di tengah banyaknya tantangan dan perubahan yang dihadapi dunia, SBY menyampaikan bahwa kerja sama RI dan Singapura sudah berada pada jalur yang benar. Ia juga yakin bahwa Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan memperkuat hubungan Indonesia dan Singapura, melalui agenda-agenda, inisiatif-inisiatif baru, serta peluang kerja sama bilateral antara kedua negara di segala aspek, khususnya di bidang infrastruktur, SDM, dan investasi.
AHY juga menambahkan bahwa masyarakat Indonesia harus berpartisipasi membangun bangsa. “We must support President Jokowi to create a peaceful and harmonious Indonesia,” ujarnya. Menurut AHY, keuntungan Indonesia memiliki bonus demografi pada tahun 2030 nanti merupakan aset di masa depan. Dengan demikian, penting untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang dimiliki guna meningkatkan produktivitas bangsa.
Lebih lanjut, AHY juga menekankan bahwa perkembangan teknologi menjadi salah satu faktor penting dalam kemajuan sebuah negara dan harus diadaptasi khususnya oleh generasi muda. “Dengan demikian, kita dapat fokus memajukan pertumbuhan ekonomi. Jika kita dapat mengatur perekonomian kita dengan baik, maka middle income trap dapat dihindari,” pungkas AHY.
Pada pertemuan tersebut, Vivian Balakrishnan didampingi Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Nayar, Direktur Jenderal Asia Tenggara Ian Mak, DCM Kedutaan Besar Singapura Jonathan Han, Special Assistant to Minister Karen Lee, Direktur Deputi Asia Tenggara Gavin Ang, dan SA-designate Timothy Seow. Sementara selain AHY, SBY juga didampingi Personal Staff to President SBY Ossy Dermawan dan Kombes Pol Hendra Gunawan, Chief of Operations The Yudhoyono Institute Ronny Hutahayan, Director The Yudhoyono Institute Mira Permatasari, dan Chief Operating Officer AHY Command Centre Jovan Latuconsina (bcr/csa)