Bangka Belitung: Cuaca teduh berawan mengantarkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tiba di Museum Timah, Kepulauan Bangka, Senin (10/9) siang. Museum yang menjadi kebanggaan masyarakat Bangka Belitung ini merupakan satu-satunya museum timah yang ada di Indonesia, bahkan di Asia. Dahulu bangunan museum ini merupakan tempat tinggal para karyawan Bangka Tin Winning (BTW). Pernah pula digunakan sebagai tempat diadakannya Perjanjian Roem-Royen. Sebuah perjanjian antara Indonesia dan Belanda pada tanggal 7 Mei 1949.
Disambut Taufik Ketua Museum Timah, AHY langsung diajak melihat satu persatu koleksi yang ada di museum ini seperti alat pengelolaan timah dari tradisional sampai modern hingga jenis-jenis timah yang selama ini diproduksi oleh Indonesia.
Kepada teman-teman wartawan yang hadir, AHY mengungkapkan kekagumannya pada Museum Timah.
“Saya senang bisa berkunjung ke Museum Timah ini, tadi secara seksama saya mendengarkan penjelasan dari Pak Taufik sebagai Ketua Pengelola Museum ini tentang sejarah Bangka Belitung, sekaligus mengapa kemudian menjadi sumber utama eksplorasi timah dan juga perkembangan budaya yang juga sangat berpengaruh satu sama lain,” kata AHY.
“Ini saya tadi diberikan brosur dukungan dari Museum Timah untuk menjadikan Depati Amir menjadi Pahlawan Nasional, dari Pak Taufik. Mari kita sama-sama dukung Depati Amir menjadi pahlawan nasional, menjadi kebanggaan tidak hanya masyarakat Bangka Belitung tetapi juga kita semua bangsa Indonesia,” lanjut AHY.
Museum Timah sendiri berdiri pada tahun 1958. Di awal berdirinya, museum ini hanya mencatat sejarah pertimahan Bangka-Belitung oleh karyawan BTW agar masyarakat luas bisa mengenal. Namun saat resmi dibuka untuk umum pada tanggal 2 Agustus 1997 oleh PT. Timah Tbk, koleksi di museum ini semakin lengkap.
Taufik (43) Ketua Pengelola Museum Timah sangat berterima kasih atas kunjungan AHY. “Saya sangat berterima kasih atas kunjungan Mas Agus di sini, bagi kita ini suatu kebanggaan dan kehormatan ya dikunjungi Mas Agus. Saya sangat berharap sekali dengan datangnya Mas Agus ini bisa meningkatkan kunjungan para wisatawan baik lokal maupun asing,” tutup Taufik.
AHY tiba di Bangka Belitung setelah menempuh perjalanan udara selama lebih kurang satu jam dari Jakarta, Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) ini tiba di Bandar Udara Depati Amir, Senin (10/9) siang. “Selamat datang di Bangka Belitung Mas AHY,” kata Firman Wakil Sekretaris 1 DPD Demokrat Bangka Belitung sambil mengalungkan kain cual berwarna ungu khas Pulau Bangka. Kain cual merupakan warisan budaya khas Bangka yang secara turun temurun dimulai dari abad ke 18. Ciri khas dari kain cual adalah proses pembuatannya yang menggunakan teknik tenun yaitu perpaduan antara teknik tenun sungkit dan tenun ikat, dan juga menggunakan benang emas.
Di pulau timah ini, AHY akan menyambangi Kabupaten Bangka Tengah, Kota Pangkal Pinang dan Kabupaten Bangka. Di sana AHY akan berkumpul bersama seluruh masyarakat Bangka untuk memperingati Tahun Baru Islam/1 Muharram 1440 H, selanjutnya AHY juga direncanakan berdialog dan menyapa para kader Partai Demokrat, rekan-rekan jurnalis, tokoh masyarakat, serta tokoh agama. Tak ketinggalan AHY pun akan mengunjungi tempat-tempat bersejarah serta mencicipi wisata kuliner andalan Bangka Belitung.
Bangka Belitung adalah provinsi ke-23 yang didatangi AHY selama satu tahun belakangan ini. (dna/csa)